April 18, 2024

Pada dasarnya, perusahaan selalu dilingkupi oleh tenaga kerja yang selalu berhubungan dengan atasan. Memang sudah menjadi kodrat manusia yang harus ada yang memimpin dan harus ada yang dipimpin. Jika dalam suatu perusahaan terdapat tata kelola kepemimpinan yang buruk maka akan berdampak signifikan terutama pada sektor Sumber Daya Manusia. Ini harus segera diatasi. Jika tidak, kita akan segera mendapatkan dampak terburuknya akan tata kelola Sumber Daya Manusia yang kurang terkelola dengan baik.

1. Terjadinya ketidakpastian kinerja

Dalam suatu tata kelola seputar manajemen karyawan, tentu harus ada kepastian kerja. Ini harus dikelola dengan baik dalam suatu program SOP perusahaan. Ini yang menjadi faktor yang mengarahkan karyawan akan kewajiban yang harus dikerjakan. Namun di kebanyakan perusahaan yang baru berdiri belum memiliki sistem yang baik. Akhirnya terjadi kebingungan antar sesamanya dalam lingkungan kerja tersebut. Pekerja tidak sebegitu paham terhadap apa yang harus mereka kerjakan.

2. Terjadinya stress berat

Akibat dari tidak terkelolanya SDM dengan baik maka dapat menimbulkan stress di kalangan pekerjanya. Mereka semua seakan tertekan dengan kebingungan yang ada. Belum lagi dengan kerasnya persaingan sehingga dapat memunculkan kompetisi yang tidak sehat.

Sebenarnya sudah banyak masalah yang harus dialami oleh tenaga kerja. Dari mulai kewajibannya menunaikan SOP yang tidak jelas hingga memikirkan kewajiban yang harus ditanggungnya seperti pajak, asuransi, dan cicilan lainnya. Menghitung perhitungan pajak penghasilan saja banyak diantara mereka yang belum paham betul, apalagi harus membayar pajak secara mandiri. Mereka membutuhkan pertolongan berupa layanan melengkapi hal-hal tersebut yakni dengan adanya bantuan dari SDM yang berkualitas sehingga mereka tidak bingung lagi mengurus pajak Indonesia.

3. Kerja tim tidak terlaksana secara maksimal

Kondisi yang kurang sehat biasanya tercipta dari pola kepemimpinan yang kurang baik. Ini dapat menimbulkan kerjasama tim menjadi tidak nyaman dan berdampak buruk terhadap produktivitas dan perolehan profit perusahaan. Ini merupakan faktor terpenting untuk menghasilkan pencapaian yang maksimal. Ini bisa diatasi jika perusahaan melalui SDM menyediakan training dan pelatiahan terhadap karyawan sehingga semakin kompeten dan terciptanya hubungan yang harmonis antar karyawan.

4. Biaya operasional tidak efisien

Kegaduhan sistem SDM dapat membuat biaya operasional menjadi tidak efisien. Target dan sasaran dapat menjadi tidak terarah, apalagi jika pemimpin perusahaan tersebut tidak memiliki jiwa kepemimpinan yang mumpuni. Sudah ada sistem Payroll tetapi perusahaan tidak mau menggunakannya karena alasan efektifitas, ini justru akan menambah dampak masalah kegaduhan perusahaan. Sekarang ini Payroll System sudah dipakai oleh perusahaan dimana-mana sehingga proses pengurusan data karyawan dan urusan penggajian menjadi lebih efektif dan efisien.

Sangat rugi sekali jika perusahaan tidak mengadopsi sistem pendataan dan operasional karyawan menggunakan software HR yang sudah canggih dalam mengurusi data karyawan, termasuk penerapan aplikasi PPh 21. Tentu perusahaan akan rugi tenaga dan pikiran karena harus menggunakan cara manual yang repot dan lama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *